Sabtu, 23 Juni 2018

Buka Bersama Ramadhan 2018

Pada Bulan Puasa Tahun ini alhamdulillah bisa mengadakan Buka bersama bersama anak anak di kampung kami. sungguh menyenangkan bisa berkumpul bersama mereka.
semoga bisa menambah silaturohmi dan dan manfaat.
acara ini adalah amanah dari Donatur Mbak Heni Bogor.
Sampai Ketemu Puasa Tahun Depan.




   



Rabu, 22 Juni 2016

KAMPUNG BURUH MIGRAN WONOSOBO: Akhirussanah Paud Ori School 2016

KAMPUNG BURUH MIGRAN WONOSOBO: Akhirussanah Paud Ori School 2016: Secara Terminologi  Akhirussanah adalah perayaan atau Acara yang dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran, atau bisa juga di sebut dengan ...

Akhirussanah Paud Ori School 2016

Secara Terminologi  Akhirussanah adalah perayaan atau Acara yang dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran, atau bisa juga di sebut dengan Good Ending.Istilah ini sangat akrab di kalangan Pesantren untuk menandai sebuah kelulusan sebuah pendidikan baik formal maupun Non Formal


Sudah hampir 6 tahun ini Paud Ori School dusun jojogan desa tracap meluluskan Anak anak didiknya. ini adalah tahun ke 6 dari sejak tahun 2010 Paud Ori Berdiri.
Tahun ini terasa Istimewa, Gembira dan haru menyelimuti sepanjang acara berlangsung.
hadir pula Kepala Desa  Tracap bpk Slamet Bejo yang ikut memberikan pesan dan kesan pada Wisuda Paud ini. dan hadir pula beberapa Tokoh Masyarakat dan mbah Kyai Dalail yang hadir pada acara ini.

semoga ini menjadi Sebuah awal dari Adik adik ini untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang berikutnya. Setiap anak mempunyai Potensi dan kemampuan yang berbeda beda, jelas tidak bisa di samakan. harapan kami semoga semua nantinya bisa menjadi Juara pada kehidupan dengan kemampuanya masing masing. karena itu yang terpenting.

Sekali lagi selamat ya adik adik yang manis, kami kakak kakak pengajar dan seluruh pengurus Paud Ori School selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian semua.

sukses selalu, bernyanyilah yang lantang, jangan pernah takut, Tinjulah Dunia dengan Kebaikan.



Terima kasih Juga kepada SBMI Wonosobo, Maizidah Salas, Kakak Ulfa, Kakak Retno, Kakak Muarifah, dan segenap Pengurus Paud Ori School.
juga Kepada kakak kakak di Orilens Immagini. 
Sukses dan Berbahagia selalu Buat Kalian Semua.


Red.
2016



Rabu, 16 September 2015

JUNKO


Hello semua! Nama saya Junko. Saya adalah mahasiswa S2 dari Oxford University, Inggris di jurusan perkembangan. Saya lagi penelitian tentang proses pemberangkatan untuk TKI ke luar negeri di desa Tracap, kecamatan Kaliwiro, kabupaten Wonosobo. Saya asli Hong Kong campuran dengan Jepang, tapi banyak orang bilang saya seperti orang Indonesia karena wajahku mirip dengan orang Indonesia! 



Waktu saya masih googling tentang isu-isu buruh migran, saya pernah nonton show Kick Andy di youtube tentang salah satu wanita hebat yang pernah menjadi korban trafficking. Ternyata wanita hebat itu adalah mbak Salas yang sekarang lagi ketua SBMI di Wonosobo. Itu alasan saya jauh-jauh dari Inggris sampai ke pusat SBMI di Wonosobo untuk riset satu bulan di kampung buruh migran.

Dulu, saya pernah penelitian di Kalimantan Barat untuk S1ku di University of Toronto, Kanada, sama mahasiswa UGM. Waktu itu, tempat risetku adalah di kampung yang tidak ada sinyal, listriknya sedikit dan harus mandi dan WC di sungai. Sebelum saya ke Wonosobo, saya sudah pamit sama keluarga dan teman-teman. “Maaf, aku gak ada sinyal di sana jadi selama bulan ini, gak bisa hubungi aku”. Saya sudah siap mental tapi setelah sampai ke desa Tracap, ternyata ada wifi dan air hangat di tempat mbak Salas! Saya cukup kaget. 

Banyak orang tanya saya, "kenapa kamu menarik tentang isu-isu buruh migran?” Itu karena di Hong Kong sekarang lagi banyak TKI yang kerja di sektor PRT. Setiap hari minggu, saya lihat mereka suka kumpul-kumpul di daerah Victoria Park. Waktu tahun 2013 ada juga kasus Erwiana yang menjadi kasus besar dalam masyarakat Hong Kong. Saya mulai heran, kenapa TKI di Hong Kong punya banyak masalah? Iya, saya fikir, kita bisa bilang itu karena majikan yang tidak baik. Tapi, tidak semua majkan begitu, ada yang baik juga. Fikiranku lanjut, mungkin ada masalah dalam proses dari awal? Itulah menjadi titik pangkal untuk penelitian ku. 

Setiap hari, orang-orang sini suka suruh saya makan dan nicip makanan khas Wonosobo. Itu buat saya susah untuk penelitian disini karena saya cuma makan dan tidur trus! Contoh… Pertama hari, saya sempat nicip cimplong sambil berdiskusi tentang SBMI dengan mbak Salas. Waktu malam, keluarga mbak Salas beli mie onglok dan sate buat saya. Mmm… Lezak kan? Enak sekali! Tapi saya harus mengaku, yang saya paling suka itu masakan mamanya mbak Salas. Ketika dia lagi di rumah, dia pasti lagi di belakang masak ikan bakar, ayam, tahu, tempe, sayur, jamur… Setelah satu bulan ini, mamaku pasti sudah tidak bisa mengenaliku karena saya sudah tambah gemuk! 



Selain menikmati makanan Indonesia, saya juga kesempatan wawancara sama berberapa mantan TKI dan sponsor di kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang. Saya juga pernah ke Wonosobo, wawancara sama staf dari Dinas Tenaga Kerja dan PJTKI. Kalau mbak Salas lagi ada acara di luar, dia pasti ajak saya ikut. Saya pernah ikut diskusi IMWU Belanda di perpustakaan Wonosobo tentang documentary mereka Dispereert Niet. Saya juga ikut ke Semarang untuk rapat BP3AKB dengan aktivis-aktivis dari Jawa Tengah. Mereka lagi sibuk nulis surat edaran ke guburnur Jawa Tengah. Setiap hari ketua SBMI Wonosobo sangat sibuk! 




Untuk yang fikir saya kerja trus tanpa istirahat, jangan khawatir. Saya pernah dibawa anggota SBMI di Wadaslintang, mbak Mun, main kemana-mana. Dia bawa saya main ke waduk dan lubang sewu. Kami juga naik perahu bersama-sama dengan suami dan anaknya. Habis itu, kami ke pemandian panas, mandi di pemandian nomor 2. Panas sekali! 


Waktu di desa Tracap, saya juga ikut upacara dan karnaval untuk hari merdeka Indonesia. Untuk karnaval, saya menjadi petani. Siapa tahu waktu itu, ternyata RT 11 yang saya ikut menang!  




Dengan hari-hari yang sangat penuh, waktu lewatnya cepat. Satu bulan rasa cuma sebentar, tapi masih bisa belajar banyak tentang proses pemberangkatan untuk TKI yang ke luar negeri. Ternyata yang di aturan dan teori sangat jauh dengan yang di lapangan. Misalnya padahal ada TKI yang lewat jalur resmi dan punya paspor, kebanyakan lewat calo untuk urus dokumen-dokumen. Ada yang usia atau alamatnya dipalsukan. 

Untuk thesisku, saya mau tanya kalau polis pemerintah untuk melindungi TKI oleh aturan dan dokumen, mereka akan bikin lebih banyak kesempatan untuk eksploitasi dan penipuan. 99% TKI memilih keputusan untuk pake calo karena mereka kurang tau bagaimana ikut peraturan dan bikin dokumen. Kalau pemerintah mau melindungi TKI, mungkin mereka harus mulai dari bawa, dari pendidikan TKI, biar mereka tahu sendiri bagaimana menjadi TKI mandiri. 

Terimakasih pada keluarga SBMI Wonosobo untuk satu buluan ini. Saya akan selalu ingat kenangan-kenanganku di kampung buruh migran. Sampai ketemu lagi, kawan. 

Add caption


Senin, 29 Juni 2015

Indahnya Berbuka

Puasa tahun 2015 ini, kami mengisinya dengan serangkaian acara religi, salah satunya dengan mengadakan acara buka bersama dengan Kementrian Luar Negri yang di wakili oleh mantan Kepala BNP2TKI Bapak Gatot Abdullah Mansyur. bertempat di Rumah makan SBP Kaliwiro wonosobo. acara ini di hadiri oleh anggota dan pengurus kelompok buruh migran dari 8 desa di 3 kecamatan , Kaliwiro, kalibawang dan wadaslintang.

Selesai berbuka dan sholat mahrib bersama, acara di lanjutkan dengan berdiskusi tentang perlindungan TKI luar negri yang di sampaikan oleh bapak Gatot dari Kemlu, Perwakilan Disnakertrans Wonosobo dan SBMI wonosobo.
70 an peserta yang hadir mengikuti acara dengan khusuk.


Pak yanto salah satu keluarga dari mantan TKI asal Kec. Kalibawang melaporkan ke pihak Kementrian Luar negri tentang anggota keluarganya yang sudah 10 tahun hilang kontak di Saudi Arabia. dan Kemlu berjanji akan membantu pencarian keluarga pak yanto tersebut.

Diskusi terus berjalan dengan berbagai arahan dan pertanyaan yang suarakan di forum.

semoga acara ini bisa berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan buruh migran.


Rabu, 08 April 2015

KAMPUNG BURUH MIGRAN WONOSOBO: Honey, Aku di Puncak Dieng

KAMPUNG BURUH MIGRAN WONOSOBO: Honey, Aku di Puncak Dieng: Honey, aku di puncak dieng adalah salah satu judul photo yang kita ambil pada saat Wonosobo Migrant Week Project 2015. Acara ini be...