Jumat, 31 Mei 2013

Paud Buruh Migran Wonosobo

Salah satu kegiatan di kampung Buruh Migran Wonosobo adalah menyelenggarakan pendidikan anak usia dini. Penyelenggaraan ini dirintis sejak tahun 2010, layanan pendidikan yang diprakarsai oleh SBMI Wonosobo ini dinamai Ori School sebagai jawaban dari dampak dan persoalan migrasi keluar negeri yaitu anak anak yang di tinggal orang tuanya. Ori School bertempat di Dusun Jojogan Desa Tracap Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo Jawa tengah.  

Keterbatasan warga setempat terhadap akses lapangan pekerjaan dan akses ekonomi turut mendorong terjadinya migrasi ke luar negri. Beberapa negara tujuan pavorit mereka adalah Arab Saudi, Hongkong, singapura, dan Taiwan. Salamah yang pernah bekerja di Arab Saudi mengatakan, “ kalau saya tidak bekerja diluar negri, keluarga saya akan makan apa ? saya juga tidak akan bisa membangun rumah, karena penghasilan kerja disini hanya cukup buat makan sehari hari “. Katanya 


Penuturan Salamah adalah pengetahuan umum kenapa banyak  warga berbondong bondong kerja keluar negri. Tidak bisa dipungkiri, minimnya lapangan pekerjaan dan penghasialan yang kurang memadai, turut berkontibusi mendorong  tidak berhentinya arus migrasi keluar negri.

Keputusan untuk bermigrasi mau tidak mau harus ada yang dikorbankan, salah satunya adalah pengasuhan dan pendidikan anak. Meskipun semua mengetahui bahwa anak adalah buah hati keluarga, generasi penerus bangsa ini, dan ditangan merekalah nasib bangsa ini di tentukan. Namun semua itu harus ditegakan, meskipun meninggalkan persoalan seperti siapa yang sanggup menggantikan sentuhan kasih sayang ibu sebagai teman bermain dan belajarnya anak-anak. 


Persoalan ini menjadi fenomena sosial, mungkin saat ini ada sekitar 4 sampai 6 juta anak yang ditinggalkan oleh ibunya keluar negeri. Dari jumlah tersebut banyak ditemukan anak-anak buruh migran yang pendidikanya terbengkalai karena kurangnya perhatian dan kasih sayang seorang ibu. Ini menjadi persoalan bersama, SBMI Wonosobo  mencoba menjawab fenomena besar tersebut dengan kegiatan kecil yaitu layanan pendidikan anak usia dini, sebagai sarana belajar dan bermain meskipun tidak bisa seratus persen menggantikan peran seorang ibu kandung sejatinya, karena jam belajar yang relatif sedikit yaitu dua jam tiap harinya dari pukul 08.00 sampai 10.00. WIB dari hari senin sampai hari jum'at.



Gambar Gedung Paud Buruh Migran Ori School dan keceriaan anak-anak Buruh Migran. Senyum dan keceriaan mereka adalah kebahagiaan kami.










Menurut Maizidah Salas Ketua SBMI Wonosobo mengatakan bahwa ada beberapa persoalan anak dalam konteks buruh migran, pertama adalah anak yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (human trafficking), kedua anak yang ditinggalkan oleh ibunya karena migrasi keluar negeri dan anak yang dihasilkan dari kekerasan seksual yang dialami sewaktu bekerja di luar negeri. "Mudah-mudahan apa yang kami lakukan ini berkontribusi dalam mengurangi persoalan besar anak buruh migran indonesia" Pungkasnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar